"Roma tidak dibangun dalam sehari. Langkah besar selalu diawali dengan tapak langkah kecil. Sebuah pemikiran dan cita-cita agung, kadang berasal dari sebuah kata atau impian sederhana. Kadang pula sebuah catatan, memiliki nilai berharga ketimbang monumen atau istana, dan setiap orang mampu untuk menciptakannya."

Senin, 29 Desember 2008

DISFUNGSI "united nation"

Pertanyaan besar yang tidak patut untuk dipertanyakan, ialah peran apa yang dimiliki PBB/Perserikatan Bangsa-Bangsa bagi kehidupan bangsa-bangsa. Hari ini, tanggal 29 Desember 2008, bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1430 Hijriah, tentara Israel telah melakukan serangan militer di Jalur Gaza-Palestina. Serangan itu diberitakan telah menewaskan sekitar 300 orang warga sipil. Serangan-serangan serupa pada faktanya telah lama dan berlangsung sejak lama (sejak 1948), lantas dimana peran PBB saat ini. Sejak awalnya, pasca Perang Dunia I, LBB/Liga Bangsa-Bangsa dibentuk untuk menjaga konflik antar negara, sehingga perang tidak lagi berkecamuk. Namun LBB tidak mampu menjaga cita-cita tersebut, pecahlah Perang Dunia II. Pasca PD II, dibentuk kembali organisasi bangsa-bangsa, yaitu PBB/UN (United Nation). Serangan Amerika ke Afganistan dan Irak, dan serangan Israel ke Palestina, merupakan cacat yg memperlihatkan ketidakmampuan PBB melakukan perannya untuk menjaga perdamaian dunia.

Entah apa yang dirasakan negara-negara lain, negara-negara Eropa, Asia, dan Afrika, pemerintahan seperti apa yang ada dan berdiri pada era ini. Dunia tidak memiliki trans-careness, tidak memiliki trans-safeness, tatanan dunia hanya memiliki self-careness dan self-safeness. Negara dan bangsa yang ada hanya bisa mengecam dan mengutuk, tanpa bisa memberikan kebijakan apa-apa dibawah bendera PBB. Seiring dengan itu jutaan manusia tewas dengan sia-sia, bellum omni contra omnes, setiap orang adalah musuh bagi yang lain, entah nilai-nilai apa yang selama ini dipegang setiap orang. Berapa banyak pelajaran yang datang dari masa lalu, berapa banyak kebijakan yang diucapkan kaum cendekia, berapa banyak ilmu pengetahuan yang diciptakan, berapa banyak moralitas yang diajarkan disetiap sekolah dan universitas, disetiap penjuru kota di dunia. Peperangan membuat itu semua menjadi sia-sia.

Boleh saja PBB menjadi organisasi kemanusian yang memberikan bantuan, makanan, obat-obatan, terutama bagi negara miskin, dan negara berkembang. Namun peran utama PBB adalah menjaga “perdamaian dunia,” kalau peran itu tidak lagi dimilikinya, maka PBB telah cacat. Selama ini konflik Timur Tengah antara Israel dan Palestina tidak pernah kunjung usai. Mengapa PBB dan negara-negara besar lainnya tidak mau melakukan intervensi untuk segera mengakhiri konflik. Manusia sendiri yang menciptakan dan memelihara perang, manusia sendiri yang menciptakan kehancurannya sendiri. Kebencian yang tertanam, sampai kapan bara apinya akan padam.


(ditulis tanggal 29 Desember 2008)

1 komentar:

para komentator dipersilakan masuk dan jangan lupa sertakan nama anda dibawah tulisan komen anda setelah selesai.makasi sebelumnya.

berikan komentar untuk tulisan di atas, klik icon 'komentar kamu' dan beri 'nilai.'


Kutipan para eksistensialis

  • “The Ego is partly free. partly determined, and reaches fuller freedom by approaching the Individual who is most free: God.” (Muhammad Iqbal)
  • “Man is condemned to be free; because once thrown into the world, he is responsible for everything he does.” (Jean-Paul Sartre)
  • “Except our own thoughts, there is nothing absolutely in our power.” (Rene Descartes)
  • “Life has its own hidden forces which you can only discover by living.” (Soren Kierkegaard)
  • “Most people do not really want freedom, because freedom involves responsibility, and most people are frightened of responsibility.” (Sigmund Freud)