"Roma tidak dibangun dalam sehari. Langkah besar selalu diawali dengan tapak langkah kecil. Sebuah pemikiran dan cita-cita agung, kadang berasal dari sebuah kata atau impian sederhana. Kadang pula sebuah catatan, memiliki nilai berharga ketimbang monumen atau istana, dan setiap orang mampu untuk menciptakannya."

Rabu, 14 Mei 2008

SANG PENGUASA

Primus interpares, dia yg kuat adalah yg utama. Penguasa bagi kelompok atau suku pada masa pra-sejarah. Sepertinya masih berlaku, atau bisa jadi akan terus berlaku sepanjang zaman. Seperti bayang-bayang yg tidak bisa dipisahkan dari wujud aslinya. Sebut saja Demokrasi, sebagai "dewa baru" begitu populer dielu-kan namanya. Bagaimanapun kekuasaan mayoritas adalah penentu suatu kebijakan. Penguasa bukan lagi perorangan namun kelompok/golongan, bisa juga sebuah gabungan atau koalisi.

Vitality and Virtue, Kekuatan dan moral bagi penguasa sepertinya penting untuk dimiliki. Sebuah kekuatan tanpa moral/nurani bisa jadi kebablasan menuju penguasa anarkhi. Sebaliknya moral tanpa kekuatan, hanya sebilah pisau tumpul yg disfungsi. Meski itu terbuat dari besi. Apapun bentuk kekuasaan, tanpa kekuatan dan moral, cepat atau lambat dengan mudah akan luluh.

Plato menulis bahwa penguasa semestinya dimiliki seorang yg mengerti moral, para filosof, atau pecinta kebijaksanaan. Sementara Machiavelli menuliskan penguasa itu dimiliki orang yg kuat bagai singa (lion) dan licik bagai rubah (fox).

Penguasa adalah sebagian orang yg dipercayakan menjadi pemimpin dan panutan. Apakah itu status yg diraih (achieved) melalui pemilihan/proses demokrasi, ataukah status yg diberi (ascribed) melalui tahta/kerajaan, unsur kekuatan dan moral layak dimiliki. Apakah ini hanya sebuah idealisme atau cita-cita semata? Jawabnya hanya ada jika para penguasa bisa merealisasikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

para komentator dipersilakan masuk dan jangan lupa sertakan nama anda dibawah tulisan komen anda setelah selesai.makasi sebelumnya.

berikan komentar untuk tulisan di atas, klik icon 'komentar kamu' dan beri 'nilai.'


Kutipan para eksistensialis

  • “The Ego is partly free. partly determined, and reaches fuller freedom by approaching the Individual who is most free: God.” (Muhammad Iqbal)
  • “Man is condemned to be free; because once thrown into the world, he is responsible for everything he does.” (Jean-Paul Sartre)
  • “Except our own thoughts, there is nothing absolutely in our power.” (Rene Descartes)
  • “Life has its own hidden forces which you can only discover by living.” (Soren Kierkegaard)
  • “Most people do not really want freedom, because freedom involves responsibility, and most people are frightened of responsibility.” (Sigmund Freud)