"Roma tidak dibangun dalam sehari. Langkah besar selalu diawali dengan tapak langkah kecil. Sebuah pemikiran dan cita-cita agung, kadang berasal dari sebuah kata atau impian sederhana. Kadang pula sebuah catatan, memiliki nilai berharga ketimbang monumen atau istana, dan setiap orang mampu untuk menciptakannya."

Selasa, 06 Mei 2008

DARI PERANG TROYA

Meski berulang kali ditayangkan dilayar kaca, film dengan judul "TROY" dengan pemeran utama Brad Pitt tetap menarik ditonton. Tokoh Achilles begitu apik dilakoninya. Achilles seorang perwira perang "myrmidon" (begitu dia menamakan pasukannya yg berpakaian serba hitam) memiliki keberanian dan keahlian perang yg mumpuni. Achilles seorang perwira yg sadar akan keberadaannya dan wajar saja dia merasa dijadikan alat pemuas nafsu kejayaan Raja Sparta "Agamemnon" yg ingin memperluas jajahan termasuk ke Negeri Troya. Tokoh yg namanya juga abadi adalah Odyseus, Raja Itacha yg bijaksana dan cerdas dan kisah perjalanannya diabadikan penulis sejarah yunani "Homer" dalam kitab Iliad & Odysei. Ia begitu dihormati Achilles, karena kebijaksanaan dan kecerdasannya, hingga Achilles pun mau ikut dalam perang Troya. Kata-kata Odyseus kepada Achilles,"kita bukan berperang demi Agamemnon, tapi kita berperang demi kehormatan Yunani," Odyseus juga berkata "Dengan melayani maka kita akan bisa memimpin," kata-katanya lagi "Ini adalah peperangan besar dan akan selalu diingat, begitu juga pahlawan yg ikut didalamnya."

Achilles seorang pemimpin pasukan myrmidon, dapat menguasai Troya bersama Odyseus yg cerdik dengan membuat persembahan patung kuda dari kayu bagi Dewa Poseidon yg dihormati negeri Troya. Patung kuda yg didalamnya disi para tentara akhirnya bisa masuk ke dalam kota dan menaklukan negeri Troya. Istilah "Kuda Troya" pun dikemudian hari menjadi istilah baku dalam kamus politik sebagai bentuk kelihaian menusuk jantung pertahanan lawan dengan memanfaatkan pihak ketiga.

Cerita perang Troya memang menarik dan menyajikan banyak nilai2 didalamnya begitu pula tokoh-tokoh yg menang perang maupun kalah perang. Achilles tewas sebagai perwira agung dan tercatat dilembar sejarah pahlawan bangsa Yunani. Dunia kedokteran pun ikut mengabadikan namanya dengan menamakan urat syaraf ditulang rawan betis kaki sebagai "serat Achilles." Ia tewas setelah terpanah kakinya oleh Paris (adik Pangeran Hector dari Troya).

Achilles, Odyseus, atau Agamemnon bisa jadi ada dimana-mana. Tentu bukan dalam arti sesungguhnya. Sebuah keagungan bisa dimiliki setiap orang. Tidak juga harus menjadi pembesar, perwira atau raja. Sebab keagungan itu sudah ada di dalam hati. Menunggu si pemiliknya untuk menjadi "sesuatu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

para komentator dipersilakan masuk dan jangan lupa sertakan nama anda dibawah tulisan komen anda setelah selesai.makasi sebelumnya.

berikan komentar untuk tulisan di atas, klik icon 'komentar kamu' dan beri 'nilai.'


Kutipan para eksistensialis

  • “The Ego is partly free. partly determined, and reaches fuller freedom by approaching the Individual who is most free: God.” (Muhammad Iqbal)
  • “Man is condemned to be free; because once thrown into the world, he is responsible for everything he does.” (Jean-Paul Sartre)
  • “Except our own thoughts, there is nothing absolutely in our power.” (Rene Descartes)
  • “Life has its own hidden forces which you can only discover by living.” (Soren Kierkegaard)
  • “Most people do not really want freedom, because freedom involves responsibility, and most people are frightened of responsibility.” (Sigmund Freud)