"Roma tidak dibangun dalam sehari. Langkah besar selalu diawali dengan tapak langkah kecil. Sebuah pemikiran dan cita-cita agung, kadang berasal dari sebuah kata atau impian sederhana. Kadang pula sebuah catatan, memiliki nilai berharga ketimbang monumen atau istana, dan setiap orang mampu untuk menciptakannya."

Kamis, 23 Oktober 2008

POPULARITAS

Karya dan popularitas ialah dua kata berbeda namun berdekatan. Karya merupakan bentuk penjelmaan eksistensi pribadi dalam lingkungannya. Sementara popularitas adalah sebab dari penerimaan karya seseorang/kelompok di dalam lingkungannya yg lebih besar. Musik, film, tulisan, alat, bahkan konsep pemikiran/teori adalah contoh dari karya. Sebagian orang menyimpan hasil karya mereka, sebagian menyatakan diri bahwa karyanya untuk dinikmati sendiri. Namun setiap pribadi tidak pernah bisa menyangkal nalurinya untuk bisa eksis. Pengakuan diri, pengakuan tentang keberadaan pribadi seseorang/kelompok pada akhirnya butuh sebuah popularitas. Besar ataupun kecil, popularitas akan tetap membayangi sebuah karya, bahkan cepat atau lambat popularitas mutlak dibutuhkan.

Bagi pribadi/kelompok yang menginginkan kebesaran sebuah popularitas, mau tidak mau akan ditantang pada fenomena zaman. Ruang publik, lingkungan sekitar biasanya memiliki permintaan sendiri, tentu dengan selera mereka, "selera pasar." Maka sebuah karya dituntut kemudian untuk meng-kompromi-kan idealismenya lagi. Sebagian kalangan menganggap bahwa idealisme itu patut dipertahankan, mereka menganggap idealisme sebagai corak/bentuk yang justru mampu membedakan satu karakter dengan karakter lainnya. Hal tersebut adalah benar dan sah-sah saja. Namun sebuah karya patutnya juga mampu memberikan sumbangan nilai kebaikan bagi orang banyak. Dan jika landasan ini menjadi pondasi bagi setiap karya, maka idealisme dari sebuah karya pun "sangat" bisa di-bumi-kan. Idealisme yang lebih cair, bisa lebih deras mengalir, tanpa mengubah inti dari arus mata airnya. Diharapkan karya yang baik itu bersanding dengan popularitas yang baik juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

para komentator dipersilakan masuk dan jangan lupa sertakan nama anda dibawah tulisan komen anda setelah selesai.makasi sebelumnya.

berikan komentar untuk tulisan di atas, klik icon 'komentar kamu' dan beri 'nilai.'


Kutipan para eksistensialis

  • “The Ego is partly free. partly determined, and reaches fuller freedom by approaching the Individual who is most free: God.” (Muhammad Iqbal)
  • “Man is condemned to be free; because once thrown into the world, he is responsible for everything he does.” (Jean-Paul Sartre)
  • “Except our own thoughts, there is nothing absolutely in our power.” (Rene Descartes)
  • “Life has its own hidden forces which you can only discover by living.” (Soren Kierkegaard)
  • “Most people do not really want freedom, because freedom involves responsibility, and most people are frightened of responsibility.” (Sigmund Freud)