"Roma tidak dibangun dalam sehari. Langkah besar selalu diawali dengan tapak langkah kecil. Sebuah pemikiran dan cita-cita agung, kadang berasal dari sebuah kata atau impian sederhana. Kadang pula sebuah catatan, memiliki nilai berharga ketimbang monumen atau istana, dan setiap orang mampu untuk menciptakannya."

Senin, 01 September 2008

BERORGANISASI

Siapa bilang memiliki dasar pengetahuan berorganisasi itu tidak perlu? Anggapan ataupun pemikiran seperti itu kurang tepat untuk pribadi yg berjiwa sosial. Jika mau ditelaah lebih dalam, negara ini adalah bentuk dari organisasi. Masyarakat juga organisasi, bahkan keluarga merupakan bentuk organisasi terkecil. Berorganisasi bukan hal yg susah, tapi juga tidak digampangkan begitu saja. Pengertian dan kesadaran setiap pribadi penting dimiliki. Siapa sebagai pemimpin, siapa berperan apa, siapa punya otorisasi apa, siapa bertanggung jawab mengenai apa, bagaimana menjaga komunikasi, dan masih banyak lagi. Tidak heran kalau banyak bentuk pelatihan-pelatihan mengenai cara bagaimana berorganisasi.

Setiap organisasi memiliki tujuan, memiliki arah. Biasanya disebut visi dan misi. Hal itu penting artinya, bahkan sama pentingnya seperti udara bagi kehidupan. Sebab tanpa visi dan misi yang jelas, atau tidak lagi memiliki kejelasan. Sebuah organisasi akan mati. Demikian pula dengan perangkat-perangkat organisasi. Pimpinan dan keanggotaan harus terus diikat dengan komunikasi. Tanpanya sulit untuk bisa menjalankan roda kepengurusan. Sulit untuk bisa mencapai tujuan-tujuan dan harapan yang sama-sama diinginkan. Melalui komunikasi, kekurangan dan kelemahan dari satu anggota dapat dibantu dari kekuatan anggota lain. Komunikasi melahirkan rasa kebersamaan.

Banyak orang jenuh, atau bosan bicara organisasi. Padahal organisasi lekat dikehidupan setiap pribadi. Tak perlu jauh-jauh untuk mencoba dan mempraktekannya. Tak perlu sungkan untuk belajar sedikit demi sedikit, setahap demi setahap. Hal itu bisa diawali dari sistem organisasi terkecil. Namanya ialah, keluarga.

2 komentar:

  1. wah, yang nulis aja belum mulai dari organisasi terkecil alias belum berkeluarga tuh, jadi saran saya ayo praktekkan apa yang anda tulis bung..... ADA YANG MINAT, HARGA SPESIAL NIH MENJELANG LEBARAN ?????

    BalasHapus
  2. bisa aje nih bang syahril, tajam menusuk, maksudnye kan keluarga besar kite...kalo saya pan sedang mencari pendamping buat bikin keluarga sendiri...

    BalasHapus

para komentator dipersilakan masuk dan jangan lupa sertakan nama anda dibawah tulisan komen anda setelah selesai.makasi sebelumnya.

berikan komentar untuk tulisan di atas, klik icon 'komentar kamu' dan beri 'nilai.'


Kutipan para eksistensialis

  • “The Ego is partly free. partly determined, and reaches fuller freedom by approaching the Individual who is most free: God.” (Muhammad Iqbal)
  • “Man is condemned to be free; because once thrown into the world, he is responsible for everything he does.” (Jean-Paul Sartre)
  • “Except our own thoughts, there is nothing absolutely in our power.” (Rene Descartes)
  • “Life has its own hidden forces which you can only discover by living.” (Soren Kierkegaard)
  • “Most people do not really want freedom, because freedom involves responsibility, and most people are frightened of responsibility.” (Sigmund Freud)