"Roma tidak dibangun dalam sehari. Langkah besar selalu diawali dengan tapak langkah kecil. Sebuah pemikiran dan cita-cita agung, kadang berasal dari sebuah kata atau impian sederhana. Kadang pula sebuah catatan, memiliki nilai berharga ketimbang monumen atau istana, dan setiap orang mampu untuk menciptakannya."

Minggu, 13 Desember 2009

FRIENDSHIP IS A MIRROR

Dikisahkan dalam mitologi Yunani seorang Raja bernama Dionysius I yang memerintah dengan cara tirani di Kerajaan Syracus (sekarang bernama Sisilia/Itali). Perilaku semena-mena itu kemudian mendapatkan kritik dari Phythias, dan keberaniannya itu justru membuahkan hukuman mati. Sebelum hukuman dilangsungkan, Phythias meminta agar Raja Dionysius I memberikan kesempatan baginya untuk menemui sanak keluarga. Raja menolak permintaan tersebut, namun sahabat baik Phythias yang bernama Damon bersedia mengantikan Phythias sebagai jaminan. Damon bersedia mati apabila Phythias tidak kembali saat bertemu dengan keluarganya. Raja Dionysius I akhirnya mengabulkan permintaan Phythias. Waktu terus berlalu, Phythias belum juga kembali. Sementara itu Damon akan segera dieksekusi sebagaimana janjinya bila Phythias tidak datang. Ketika algojo akan melakukan hukuman mati, dari kejauhan Phythias berteriak sambil berlari, agar eksekusi tidak terjadi. Selnjutnya dihadapan Raja Dionysius I, Phythias menceritakan bahwa kapal yang ditumpanginya dibajak saat akan kembali menuju Kerajaan Syracus. Phythias pun harus berenang sekuat tenaga untuk bisa sampai ke tepi pantai. Ia tidak ingin Damon yang merupakan sahabat baiknya mati menanggung hukuman. Mendengar penjelasan itu, akhirnya Raja Dionysius I membebaskan Phythias dan Damon.

Kisah Phythias dan Damon adalah simbol sebuah eratnya jalinan persahabatan, dan kisah tersebut patut pula memberi inspirasi bagi setiap orang untuk bisa menghargai persahabatan mereka. Seringkali sebagian orang meninggalkan jalinan persahabatan hanya sekedar emosi dan kesalahpahaman. Bahkan itu bisa terjadi sekejap dan merusak persahabatan yang telah lama dibangun dalam rasa percaya. Bagi sebagian orang, memaafkan memang bukan perkara mudah, namun membuka sebuah komunikasi adalah cara untuk bisa memperbaiki jalinan persahabatan yang sempat terputus. Bukankah sahabat yg baik justru saling menasihati dan mengingatkan. Sahabat yg baik juga mau menerima masukan serta nasihat meski kadang terasa pahit dan menyakitkan. Sahabat yg baik pun bukan hanya mau menerima maaf, namun juga berbesar hati untuk mengakui kesalahan. Persahabatan bukan hal yg bisa dijual beli, atau diukur dengan materi. Persahabatan bukan hal yg muncul hanya karena ada kepentingan sesaat. Persahabatan adalah cermin. Sehingga setiap orang dapat mengaca untuk bisa memperbaiki diri menjadi pribadi yg lebih baik.

(141209)

berikan komentar untuk tulisan di atas, klik icon 'komentar kamu' dan beri 'nilai.'


Kutipan para eksistensialis

  • “The Ego is partly free. partly determined, and reaches fuller freedom by approaching the Individual who is most free: God.” (Muhammad Iqbal)
  • “Man is condemned to be free; because once thrown into the world, he is responsible for everything he does.” (Jean-Paul Sartre)
  • “Except our own thoughts, there is nothing absolutely in our power.” (Rene Descartes)
  • “Life has its own hidden forces which you can only discover by living.” (Soren Kierkegaard)
  • “Most people do not really want freedom, because freedom involves responsibility, and most people are frightened of responsibility.” (Sigmund Freud)