"Roma tidak dibangun dalam sehari. Langkah besar selalu diawali dengan tapak langkah kecil. Sebuah pemikiran dan cita-cita agung, kadang berasal dari sebuah kata atau impian sederhana. Kadang pula sebuah catatan, memiliki nilai berharga ketimbang monumen atau istana, dan setiap orang mampu untuk menciptakannya."

Minggu, 16 November 2008

MAU DAN MAMPU

Mau dan mampu. Sepertinya perlu kembali menilik, keinginan-keinginan yg tertinggal dalam hati yg diselubungi harapan. Jangan-jangan ada hal keliru yg menyebabkan sebuah harapan tidak sampai diperoleh. Bisa jadi pula sebuah kemauan tidak dibarengi dengan kemampuan. Sehingga kepantasan diri untuk mendapatkan sesuatu itu, menjadi tidak layak. Keinginan bisa dengan bebas mengembara, bahkan jauh kepada hal-hal yg biasanya dianggap tidak mungkin/mustahil. Apakah kemampuan dapat kemudian merealisasikannya? mewujudkan keinginan itu. Menjadi seorang raja bagi rakyat jelata, misalnya, apakah besarnya impian itu, bisa terlaksana?

Mau dan mampu. Sepertinya banyak pribadi kemudian terpenjara dalam mimpinya sendiri. Perlu kemudian keluar dari bayang-bayang itu. Seperti perumpamaan Plato mengenai "Mitos Manusia Gua"/Cave Allegory. Manusia seakan berada dalam gua, didepannya ada api, dan mereka hanya melihat bayang-bayang dirinya dalam gua itu. Padahal jika mereka mau keluar dari dalam gua, bisa jadi persepsi mereka selama ini salah, akan bayang-bayang itu. Keinginan itu seperti bayang-bayang dalam gua. Patut kiranya setiap pribadi keluar dari dalam gua dirinya sendiri. Mencoba keluar, menatap dunia luar, memperluas kemungkinan, memperluas harapan-harapan. Selanjutnya memantaskan diri agar kemauan tadi selaras dengan kemampuan. Lantas keinginan pun pantas diwujudkan.

Jika bagi Tuhan, segalanya adalah mungkin, maka bagi manusia segala usaha adalah mungkin. Rakyat jelata pun bisa menjadi raja, raja bagi dirinya sendiri, kedamaian hati di kerajaan hatinya, yg lebih lapang dan megah. Bahkan ia dapat mengundang kehadiran Tuhan dalam keikhlasannya. Memahami tercapainya sebuah keinginan tidak semata dibatasi dengan hasil materi. Harta yg banyak, Wanita yg cantik, Pria yg tampan, atau pangkat yg tinggi. Ketercapaian sebuah keinginan pun memiliki wujud imateri. Seperti kelapangan dan kedamaian hati tadi. Apakah setiap pribadi mampu untuk memahaminya? mau dan mampu, terlebih dahulu setiap pribadi perlu bersegera keluar dari gua dirinya, lepaskan bayang-bayang untuk kembali melihat dunia nyata di luar sana.

berikan komentar untuk tulisan di atas, klik icon 'komentar kamu' dan beri 'nilai.'


Kutipan para eksistensialis

  • “The Ego is partly free. partly determined, and reaches fuller freedom by approaching the Individual who is most free: God.” (Muhammad Iqbal)
  • “Man is condemned to be free; because once thrown into the world, he is responsible for everything he does.” (Jean-Paul Sartre)
  • “Except our own thoughts, there is nothing absolutely in our power.” (Rene Descartes)
  • “Life has its own hidden forces which you can only discover by living.” (Soren Kierkegaard)
  • “Most people do not really want freedom, because freedom involves responsibility, and most people are frightened of responsibility.” (Sigmund Freud)