"Roma tidak dibangun dalam sehari. Langkah besar selalu diawali dengan tapak langkah kecil. Sebuah pemikiran dan cita-cita agung, kadang berasal dari sebuah kata atau impian sederhana. Kadang pula sebuah catatan, memiliki nilai berharga ketimbang monumen atau istana, dan setiap orang mampu untuk menciptakannya."

Senin, 04 Agustus 2008

KETERBUKAAN

Bukan perkara mudah bersikap dan berkata apa adanya. Keterbukaan adalah hal mahal bagi sebagian orang. Memang tidak dengan serta merta keterbukaan meniadakan "privasi."Dalam kondisi tertentu keterbukaan itu tetap diperlukan. Seperti halnya menceritakan hal pribadi kepada orang lain. Tentu akan lebih sulit ketimbang membicarakan permasalahan yang dialami orang lain. Maka tidak jarang banyak orang hanya terbuka dengan orang-orang terdekatnya. Bisa jadi teman, orang tua, atau kekasih. Apakah keterbukaan itu terkait dengan keinginan pribadi untuk bisa dimengerti lingkungannya? Ataukah keterbukaan sebuah bentuk ekpresi seseorang untuk bisa berbagi perasaan? Pada prakteknya tidak sedikit yang menjadikan keterbukaan sebagai cara untuk menumpahkan beban dan keluh kesah. Sebagian pribadi yang lain, justru menjadikan keterbukaan sebagai cara untuk memperbaiki diri. Kesemuanya bisa diartikan bahwa ke-privasi-an seseorang toh, pada akhirnya akan butuh sebuah "keterbukaan."

Bagi pribadi ekstrovert, keterbukaan bukan barang langka. Sementara pribadi introvert, perlu waktu untuk belajar memiliki sikap terbuka. Terkadang keterbukaan itu terasa getir dan pahit. Bahkan juga menuntut konsekwensi yang membawa perih dan kepedihan. Namun, hal itu justru bisa mendewasakan seseorang. Ketimbang harus bersembunyi dalam perasaan, atau lebih menyesakkan lagi bersahabat dengan kebohongan. Lingkungan memang memiliki penilaian sendiri tentang pribadi-pribadi yang ada di dalamnya. Kebanyakan setiap pribadi bisa diterima dalam suatu lingkungan karena keterbukaan.

Minggu, 03 Agustus 2008

KESUNGGUHAN

"I decided long ago, never to walk in anyone's shadows.
If I fail, if I succeed, at least I'll live as I believe,
No matter what they take from me,
They can't take away my dignity..." (greatest love of all)

Lirik lagu lawas dengan lantunan suara khas Whitney Houston, begitu dalam maknanya. Memberi pemahaman akan arti kesungguhan perjuangan. Meski untuk kesekian kalinya bentuk meng-ekspresi-kan perjuangan itu terjelmakan. Ucapan ataupun kata-kata mampu mewakilinya. Setiap pribadi pasti memiliki bentuk kesungguhan perjuangannya sendiri. Entah dalam menemukan cinta, menghidupi keluarga, mencari penghasilan, atau menerapkan nilai-nilai kebaikan bagi lingkungan.

Keberhasilan memang dapat terlihat di ujung jalan. Namun langkah keberhasilan itu bermula dari pijakan pertama di jalan itu. Kesungguhan patut dimiliki dalam menempuhnya. Meski terkadang tidak melulu berada di balik bayang-bayang keberhasilan orang lain. Sebab setiap pribadi memiliki kemampuan sama untuk menjadi sesuatu. Tentu, dengan kesungguhan perjuangan. Terkadang pula sangat patut setiap pribadi dapat menempa kwalitas diri. Perjalanan bisa memakan waktu, bahkan melelahkan. Tak jarang banyak pribadi kehilangan orientasi awal dari langkahnya. Menyimpang arah tujuan bahkan tersesat. Tidak dapat membedakan lagi proses kebaikan serta nilai-nilai baik menuju keberhasilan. Perjuangan pun kandas sebelum sampai. Maka pribadi perlu banyak menyerap pengalaman baru di tengah-tengah perjalanannya itu.

Jika kesungguhan tadi nyata dimiliki, pada akhirnya tidak begitu penting kata keberhasilan. Karena keberhasilan adalah langkah awal dalam perjalanan. Karena keberhasilan adalah kesungguhan perjuangan dalam proses menempuh jalan. Kesungguhan menggenggam erat nilai-nilai perjuangan pun bagian dari keberhasilan. Sebesar apapun pengorbanan diberikan, sebanyak apapun yg dimiliki terenggut. Selama masih ada kesungguhan, selama itu pula setiap pribadi punya hak untuk berhasil. Berhasil bukan dalam arti materi saja. Namun juga, berhasil menjaga nilai kehormatan dirinya dengan kesungguhan.

berikan komentar untuk tulisan di atas, klik icon 'komentar kamu' dan beri 'nilai.'


Kutipan para eksistensialis

  • “The Ego is partly free. partly determined, and reaches fuller freedom by approaching the Individual who is most free: God.” (Muhammad Iqbal)
  • “Man is condemned to be free; because once thrown into the world, he is responsible for everything he does.” (Jean-Paul Sartre)
  • “Except our own thoughts, there is nothing absolutely in our power.” (Rene Descartes)
  • “Life has its own hidden forces which you can only discover by living.” (Soren Kierkegaard)
  • “Most people do not really want freedom, because freedom involves responsibility, and most people are frightened of responsibility.” (Sigmund Freud)